You are viewing a plain text version of this content. The canonical link for it is here.
Posted to user@commons.apache.org by andi justeriah <an...@gmail.com> on 2009/09/12 03:12:53 UTC

Shalat Jum'at yang mengubah sejarah Amerika

Dari milis sebelah



Shalat Jum'at yang mengubah sejarah Amerika

INILAH.COM <http://inilah.com/>, Washington - Amerika Serikat di bawah
Presiden Barack Obama kembali ingin menekankan sikap bersahabatnya dengan
dunia Islam. Bahkan untuk pertama kalinya, halaman Capitol Hill, tempat
Obama dilantik sebagai Presiden AS akan digunakan untuk shalat Jumat.
Akankah ini mengubah sejarah Amerika?

Insiden peledakan menara kembar World Trade Center (WTC) pada 11 September
2001 memang telah membuat Muslim AS sering mendapat perlakuan diskriminatif.
Bahkan, mereka sering menerima pelecehan hak sipil atas identitas mereka
sebagai Muslim di era pemerintahan George W Bush.

Namun, situasi itu tampaknya mulai mengalami perubahan. Obama sepertinya
memberi harapan bagi warga Muslim AS untuk kembali menunjukkan harga
dirinya. Bahkan, Presiden AS ke-44 itu seolah memberi angin. Contohnya, 2
September lalu dia telah menggelar acara berbuka puasa bersama para duta
besar negara berpenduduk Muslim di Gedung Putih, Washington, DC.

Dalam acara yang juga dihadiri sejumlah pejabat tinggi AS, seperti Menteri
Pertahanan Robert Gates dan Jaksa Agung Eric Holder itu, Obama menyampaikan
pidato singkat. Intinya menyampaian penghargaan kepada umat Muslim di AS
yang menurutnya banyak memberikan kontribusi kemasyarakatan.

Obama juga mengingatkan bahwa berbagai agama pada intinya sama-sama membawa
kebenaran. Dia menggambarkannya seperti sungai atau danau, yang kesemuanya
sama-sama merupakan tempat yang terdiri dari air.

Kata-kata itu tentu saja menimbulkan rasa sejuk warga Muslim setempat.
Namun, itu belum seberapa. Setelah Ramadhan usai pun, tampaknya warga Muslim
akan mendapati sebuah peristiwa penting. Untuk pertama kalinya, Capitol
Hill, yang selama ini dikenal sebagai gedung parlemen AS akan dipakai
sebagai tempat peribadatan kaum Muslim.

Sekitar 50 ribu warga Muslim diperkirakan akan hadir di acara shalat Jumat
yang akan digelar pada 25 September mendatang alias pekan pertama setelah
Idul Fitri 1430 Hijriyah. Kegiatan itu, seperti dilansir Canada Press,
dirancang jemaah Masjid Darul Islam di Elizabeth.

Ketua jemaah Darul Islam, Hassen Abdellah, berjanji bahwa kegiatan itu tidak
akan melibatkan ceramah yang bersifat politik. Izin telah diperoleh dari
kepolisian Capitol Hill sejak 28 Juli lalu. Jemaah akan diberi akses ke area
barat gedung mulai pukul 04.00-19.00. Walaupun shalat sendiri akan dimulai
pukul 13.00.

"Kami juga warga Amerika. Kami perlu mengubah wajah Islam yang selama ini
diidentikkan sebagai orang yang menganggap Amerika sebagai setan. Sebab,
kami mencintai Amerika," papar Abdellah.

Shalat berjamaah itu akan dilakukan di lokasi tempat semua presiden AS
diinagurasi sejak 1981. Abdellah mengatakan, non-Muslim juga diperbolehkan
untuk hadir di ritual itu. Jemaah telah bekerja sejak Juli untuk
mengorganisasi acara ini, baik melalui email, telepon, ataupun kunjungan ke
setiap masjid dan asosiasi pelajar Muslim.

Untuk mempromosikan acara ini pun, penyelenggara telah membuat sebuah situs
bernama islamoncapitolhill.com. Situs itu memiliki logo dua tangan berjabat
tangan dengan latar belakang kata-kata dari pembukaan konstitusi dan satu
halaman teks berbahasa Arab.

Situs itu antara lain berisi informasi akan digelarnya ritual itu serta
kendaraan yang dapat digunakan menuju lokasi. Juga mengajak mencari sponsor
dan bergabung dengan mereka untuk sejumlah fasilitas yang akan diadakan
selama ritual berlangsung. Darul Islam memperkirakan jumlah biaya yang akan
dikeluarkan mencapai lebih dari US$ 200 ribu.

Di antara mereka yang berpartisipasi adalah komunitas Islam Jersey Tengah,
di Brunswick Selatan, yang menyumbangkan dana sebesar US$ 10 ribu. Mereka
akan mengirimkan jemaahnya dalam sebuah bus.

Namun, jemaah belum memutuskan siapa yang akan menjadi imam dan khatib di
acara tersebut. Kemungkinan bukan berasal dari figur besar dalam dunia
Muslim AS. "Acara ini tidak menampilkan ketokohan. Sehingga, kami tidak
ingin ada tokoh yang terlibat. Tokoh utama dalam acara ini adalah Nabi
Muhammad SAW," papar Abdellah.

Apakah acara ini akan menandai babak baru hubungan Barat dengan dunia Islam?
Setidaknya, bagi Obama yang sejak dilantik kerap menekankan keharmonisan
dengan dunia Islam, tentu akan mengubah citra AS di mata dunia Islam.

Obama memang ingin lepas dari bayang-bayang pendahulunya, terutama George W
Bush, yang kerap diasosiasikan tidak ramah kepada Islam. Pakar keamanan
National Defense University, Douglas Streusand, sepakat bahwa mengaitkan
terorisme dengan Islam hanya akan mengasingkan Muslim, namun tidak
menyelesaikan masalah terorisme.

Melalui sikap Obama yang ramah terhadap Muslim, maka diharapkan dapat
mendorong terciptanya fase baru kerja sama AS-Muslim. "Untuk itu, Obama
harus seperti Uni Eropa yang melarang ungkapan yang menghubungkan Islam
dengan terorisme. Juga ungkapan tak sensitif, seperti Islamofasime, jihadis,
dan Islamis, yang dibuat oleh rezim sebelumnya," paparnya. [P1] ***



Dari milis sebelah



==================================

PENTING UNTUK DIKETAHUI



Di Jakarta Pemberi sedekah di tempat umum akan tangkap dan kenakan pidana
atau denda sesuai Peraturan Daerah DKI Jakarta



Kami menawarkan solusi bagi yang ingin memberi sedekan dan atau menerima
sedekah di www.mandirikita.com/andijusteriah



Atau keterangan lebih lanjut silahkan buka www.mandirikita.com/andijusteriah

==
Andijusteriah
Pasar Minggu Jakarta Selatan
E-Mail andijusteriah@gmail.com,
www.mandirikita.com/andijusteriah

Untuk informasi Terbaru kami klik www.mandirikita.com/andijusteriah